Jumat, 15 Juni 2012
Review Journal Sistem Pakar
Sekarang saya akan membahas tentang sistem pakar, apa sih sistem pakar?
Okay! Ini penjelasan dari Oom Wikipedia
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan (Wikipedia, 2012)
Secara tidak langsung sistem pakar adalah membuat rangkaian program di komputer yang kemampuannya menyerupai kemampuan seorang ahli. Dengan tujuan untuk membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Dan sekarang saya akan me-review sistem pakar yang berhubungan dengan psikologi, yakni gangguan kepribadian. Berdasarkan sebuah jurnal yang berjudul "IMPLEMENTASI METODE FRAME UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN KEPRIBADIAN DRAMATIK MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR"
Sistem pakar umumnya dirancang untuk memenuhi beberapa karakteristik umum berikut
ini :
Kinerja sangat baik (high performance). Sistem harus mampu memberikan respon berupa saran (advice) dengan tingkat kualitas yang sama dengan seorang pakar atau melebihinya.
Waktu respon yang baik (adequate respon time). Sistem juga harus mampu bekerja dalam waktuyang sama baiknya (reasonable) atau lebih cepat dibandingkan dengan seorang pakar dalam menghasilkan keputusan. Hal ini sangat penting terutama pada sistem waktu nyata (real-time).
Dapat diandalkan (good reliability). Sistem harus dapat diandalkan dan tidak mudah
rusak/crash.
Dapat dipahami (understandable). Sistem harus mampu menjelaskan langkah-langkah penalaran yang dilakukannya seperti seorang pakar
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Sistem pakar yang dibangun telah dapat mendiagnosa gangguan kepribadian dramatik
berdasarkan gejala-gejala yang telah dimasukan berdasarkan metode frame dan dijawab oleh pengguna berdasarkan gejala yang dialami.
2. Sistem pakar ini dapat memberikan pengetahuan kepada pengguna berupa informasi mengenai penjelasan gangguan kepribadian dramatik yang dialami dan pada tahap selanjutnya dapat ditentukan cara penanggulangan gangguan kepribadian dramatik tersebut dengan memberikan solusi berupa saran terapi dan obat-obatan.
3. Dari penilaian keempat aspek yang ada, yaitu tampilan, kemudahan penggunan, kinerja sistem dan isi (content), Implementasi metode frame untuk mendiagnosa gangguan kepribadian dramatik menggunakan sistem pakar termasuk kategori baik. Hal itu dapat dilihat secara keseluruhan dari hasil perhitungan angket, yang
menunjukkan persentase dari setiap kategori, yaitu jawaban Tidak Baik (TB) sebesar 0.27%, Cukup (C) sebesar 9.87%, Baik (B) sebesar 60.53% dan Sangat Baik sebesar 29,33%
4. Dari persentase tersebut dapat dilihat bahwa kategori Baik (B) memiliki nilai persentase paling besar yaitu 60.53%.
THE END
Judul Journal : IMPLEMENTASI METODE FRAME UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN KEPRIBADIAN
DRAMATIK MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR
Oleh : Drs. Asahar Johar, M.Si, Desty Dwitia Palupi, S.T.
Langganan:
Postingan (Atom)